Penjelasan Dept. Sistem Informasi

    Departemen di sini dimaksudkan sebagai pengelompokan ke dalam beberapa departemen sedangkan Sistem Informasi di sini adalah Departemen Pengolahan Data Elektronik (PDE). Di sini kita mengambil contoh penciptaan dan implementasi sebuah Pusat Informasi Berbasis Multimedia diajukan sebagai satu cara untuk mempermudah pemakai dalam memenuhi kebutuhan informasi jangka pendeknya dengan tetap menerima dukungan dari Departemen Sistem Informasi. Pusat Informasi Berbasis Multimedia dikelola sebagai salah satu tangan Departemen Sistem Informasi.

    Sebelum keputusan untuk membangun sebuah Pusat Informasi Berbasis Multimedia diambil, maka terlebih dahulu harus dilakukan sebuah analisis cost benefit. Para eksekutif harus diyakinkan bahwa Pusat Informasi Berbasis Multimedia mampu memberikan imbalan yang layak bagi investasi. Pengamatan yang dilakukan terhadap berbagai Pusat Informasi Berbasis Multimedia menunjukkan bahwa dari setiap investasi ke dalam Pusat Informasi Berbasis Multimedia akan diperoleh kembalian dua kalilipatnya. Penting pula untuk ditekankan di sini bahwa Pusat Informasi Berbasis Multimedia berdiri sendiri sebagai satu kontributor perusahaan.

    Walaupun begitu ada yang memisahkan dalam kontributor sendiri, yaitu departemen sistem informasi dan ada yang menggabungnya dengan departemen lain, misalnya dengan departemen akuntansi yang dibawah koordinasi oleh controller (dalam hal ini kepala eksekutif/manajer tingkat atas akuntansi yang mempunyai fungsi perencanaan, pengendalian, pelaporan, akuntansi, dan tanggung jawab penting lainnya).

    Jika Departemen Sistem Informasi dibawah controller bersama-sama dengan departemen akuntansi, biasanya departemen sistem informasi hanya terbatas pada pengolahan data elektronik saja sedangkan departemen akuntansi hanya pada audit keuangan dan yang berhubungan dengan keuangan saja.

    Di sini Departemen Sistem Informasi dituntut supaya departemen yang dibawahinya dalam hal ini Pusat Informasi Berbasis Multimedia di tuntut bekerja secara fungsional dan transparant dalam hal ini adanya laporan dan hasil yang jelas dalam kegiatan, oleh karena itu Pusat Informasi Berbasis Multimedia dalam hal ini wajib membuat laporan pada Departemen Sistem Informasi.

Apa itu Customer Relationship Managemen (CRM) ?

1. Pengertian Manajemen Hubungan Pelanggan
    Pengertian Manajemen Hubungan Pelanggan (dalam bahasa inggris Customer Relationship Managemen), adpun beberapa pengertian Manajemen Hubungan pelenggan (CRM) menurut para ahli, yaitu :

• Menurut Kalakota danRobinson
    CRM sebagai integrasi dari strategi penjualan, pemasaran,danpelayanan yang terkoordinasi.
• Menurut Laudon dan Traver
    CRM menyimpan informasi pelanggan dan menyimpan serta merekam seluruh kontak yang terjadi antarapelanggan dan perusahaan, serta membuat profil pelanggan untuk staf perusahaan yang memerlukan informasi tentang pelanggan tersebut.
• Menurut Kotler
    CRM mendukung suatu perusahaan untuk menyediakan pelayanan kepada pelanggan secara real time dan menjalin hubungan dengan tiap pelanggan melalui penggunaaninformasitentangpelanggan.
• Menurut Haryati, S
    CRM didefinisikan sebagai sebagai suatu rangkaian aktifitas sistematik yang terkelola sebagai usaha untuk semakin memahami, menarik perhatian, dan mempertahankan loyalitas pelanggan yang menguntungkan ( Most Profitable Customer ) demi mencapai pertumbuhan perusahaan yang sehat.

    Manajemen Hubungan Pelanggan (bahasa Inggris: Customer Relationship Management disingkat CRM) adalah suatu jenis manajemen yang secara khusus membahas teori mengenai penanganan hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya dengan tujuan meningkatkan nilai perusahaan di mata para pelanggannya.

    Pengertian lain mengatakan bahwa ia adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan pascapenjualan dalam sebuah organisasi. CRM melingkupi semua aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan (call center), tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan layanan lapangan (field service).

    Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa :Manajemen Hubungan Pelanggan ( Customer Relationship Management “CRM” ) merupakan jenis manajemen yangsecara khusus membahas teori mengenai penanganan hubungan antara perusahaan denganpelanggannya, yang mana tujuannya untuk meningkatkan hubungan dengan tiap pelanggandemi mencapai pertumbuhan perusahaan yang sehat.

2. Sasaran dan Tujuan
    Sasaran utama dari CRM adalah untuk meningkatkan pertumbuhan jangka panjang dan profitabilitas perusahaan melalui pengertian yang lebih baik terhadap kebiasaan (behavior) pelanggan.
CRM bertujuan untuk menyediakan umpan balik yang lebih efektif dan integrasi yang lebih baik dengan pengendalian return on investment (ROI) di area ini.

3. Fungsi-fungsi dalam CRM
Sebuah sistem CRM harus bisa menjalankan fungsi:
• Mengidentifikasi faktor-faktor yang penting bagi pelanggan.
• Mengusung falsafah customer-oriented (customer centric)
• Mengadopsi pengukuran berdasarkan sudut pandang pelanggan
• Membangun proses ujung ke ujung dalam melayani pelanggan
• Menyediakan dukungan pelanggan yang sempurna
• Menangani keluhan/komplain pelanggan
• Mencatat dan mengikuti semua aspek dalam penjualan
• Membuat informasi holistik tentang informasi layanan dan penjualan dari pelanggan [3]

4. Mengimplementasikan CRM
    Customer relationship management adalah strategi tingkat korporasi, yang berfokus pada pembangunan dan pemeliharaan hubungan dengan pelanggan.Beberapa paket perangkat lunak telah tersedia dengan pendekatan yang berbeda-beda terhadap CRM. Bagaimanapun, CRM bukanlah teknologi itu sendiri, tapi ia adalah pendekatan holistik terhadap falsafah organisasi, yang menekankan hubungan yang erat dengan pelanggan. CRM mengurus filosofi organisasi pada semua tingkatan, termasuk kebijakan dan proses, customer service, pelatihan pegawai, pemasaran, danamanajemen sistem dan informasi. Sistem CRM mengintegrasikan pemasaran, penjualan, dan customer service dari ujung ke ujung.

5. Permasalahan Implementasi CRM
    Naiknya pendapatan, kepuasan konsumen, dan lebih sedikitnya biaya operasi adalah beberapa keuntungan dari teknologi pada sebuah perusahaan. Namun implementasi akan turun drastis jika salah satu dari aspek ini diabaikan:

• Perencanaan
Langkah awal akan bisa dengan mudah gagal jika usaha untuk memilih dan meluncurkan perangkat lunak tidak maksimal.
• Integrasi
Integrasi dengan kebutuhan konsumen akan memenuhi kebutuhan yang amat penting, yaitu peningkatan proses menyangkut klien/konsumen. Perusahaan yang memberi sedikit atau tidak ada integrasi sama sekali dengan konsumen, akan membuat kepuasan konsumen menurun secara drastis.
• Pemecahan Masalah
menyingkirkan metode pemecahan masalah yang dipusatkan pada satu pihak. Para ahli menyarakan perusahaan-perusahaan agar meningkatkan integrasi dengan konsumen.Metode pemecahan masalah yang bersifat sentralis harus dibuang demi berbagi informasi tentang pemasaran, penjualan, dan servis.

Apa itu Supply Changes Managemen (SCM) ?

    Manajemen Rantai Suplai (Supply chain management) adalah sebuah ‘proses payung’ di mana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen dari sudut struktural. Sebuah supply chain (rantai suplai) merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan yang mempertahankan organisasi dengan rekan bisnisnya untuk mendapatkan sumber produksi dalam menyampaikan kepada konsumen. (Kalakota, 2000, h197)

    Tujuan yang hendak dicapai dari setiap rantai suplai adalah untuk memaksimalkan nilai yang dihasilkan secara keseluruhan (Chopra, 2001, h5). Rantai suplai yang terintegrasi akan meningkatkan keseluruhan nilai yang dihasilkan oleh rantai suplai tersebut.

Menurut Turban, Rainer, Porter (2004, h321), terdapat 3 macam komponen rantai suplai, yaitu:
– Rantai Suplai Hulu/Upstream supply chain

    Bagian upstream (hulu) supply chain meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur, assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur mereka (para penyalur second-trier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman).Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan.
-Manajemen Internal Suplai Rantai/Internal supply chain management

    Bagian dari internal supply chain meliputi semua proses pemasukan barang ke gudang yang digunakan dalam mentransformasikan masukan dari para penyalur ke dalam keluaran organisasi itu. Hal ini meluas dari waktu masukan masuk ke dalam organisasi.Di dalam rantai suplai internal, perhatian yang utama adalah manajemen produksi, pabrikasi, dan pengendalian persediaan.
-Segmen Rantai Suplai Hilir/Downstream supply chain segment

    Downstream (arah muara) supply chain meliputi semua aktivitas yang melibatkan pengiriman produk kepada pelanggan akhir. Di dalam downstream supply chain, perhatian diarahkan pada distribusi, pergudangan, transportasi, dan after-sales-service.

API
-Aplication Programming Interface
-Mekanisme terdefinisi yang dibuat untuk berhubungan dengan sumber daya seperti server aplikasi middleware atau basis data
-memungkinkan akses ke proses bisnis dan atau data

Mengapa perlu dilakukan ????
-Agar programmer lain tidak perlu membuat lagi
-memungkinkan mekanisme berbagai data. Contoh : jika SAP memerlukan data dari excel, SAP memberikan fungsi ini

Aplikasi Paket
-SAP, Peolple Soft, Oracle, dsb
-Sebagian besar memberikan interface, tapi ada juga yang tidak memberikan sama sekali

Arsitektur Aplikasi Paket
-Centralizer
-Twotier
-Threetier

RPC
-Memberikan mekanisme untuk memanggil sebuah fungsi yang secar aktual berada pada program lain yang berada pada mesin lain
-sifat : sinkron dan point to point

Apa itu Enterprise Application Integrator (EAI) ?

    EAI adalah proses menghubungkan aplikasi (dalam suatu organisasi )dengan tujuan menyederhanakan dan mengotomatisasi proses bisnis.
Enterprise Apllication Integration adalah penggunaan perangkat lunak dan prinsip-prinsip arsitektur sistem komputer untuk mengintegrasikan sekumpulan aplikasi komputer.
Apakah tantangan dalam menggunakan EAI ?

Berbagai sistem yang akan dihubungkan sering berada pada kondisi :
– Memiliki berbagai Operating System berbeda
– Menggunakan berbagai bahasa komputer
– Legacy system yang tidak didukung oleh vendor yang membuat. Contoh : program Clipper yang sudah tidak ada
– Stove pipe System

Bussiness driver untuk integrasi
– Organisasi berkembang
– Meningkatkan effisiensi
– Meningkatkan kepuasan pelanggan

Kesiapan Integrasi
– Harus memahami proses bisnis
– Harus memahami data
– Menentukan proses dan data yang perlu diintegrasikan

Integrasi aplikasi
– Integrasi melalui antar muka aplikasi atau melalui method
– fokus : method level
– Memeungkinkan integrasi melalui sharing business logic
– method di shared dengan meletakannya pada sebuah server pusat (application server) atau dengan mengakses method method antar aplikasi (distributted object )

    ERP, Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufakturproduksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan. maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi.

Keuntungan penggunaan ERP
1.Integrasi data keuangan

Untuk mengintegrasikan data keuangan sehingga top management bisa melihat dan mengontrol kinerja keuangan perusahaan dengan lebih baik

2. Standarisasi Proses Operasi

Menstandarkan proses operasi melalui implementasi best practice sehingga terjadi peningkatan produktivitas, penurunan inefisiensi dan peningkatan kualitas produk

3. Standarisasi Data dan Informasi

Menstandarkan data dan informasi melalui keseragaman pelaporan, terutama untuk perusahaan besar yang biasanya terdiri dari banyak business unit dengan jumlah dan jenis bisnis yg berbeda-beda

4. Keuntungan yg bisa diukur
– Penurunan inventori
– Penurunan tenaga kerja secara total
– Peningkatan service level
– Peningkatan kontrol keuangan
– Penurunan waktu yang di butuhkan untuk mendapatkan informasi

Apa itu System Information Managemen (SIM) ?

Definisi SIM, Sistem Informasi Manajemen
    Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia, seperti halnya informasi di dalam sebuah perusahaan yang sangat penting untuk mendukung kelangsungan perkembangannya, sehingga terdapat alasan bahwa informasi sangat dibutuhkan bagi sebuah perusahaan. Akibat bila kurang mendapatkan informasi, dalam waktu tertentu perusahaan akan mengalami ketidakmampuan mengontrol sumber daya, sehingga dalam mengambil keputusan-keputusan strategis sangat terganggu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan dalam bersaing dengan lingkungan pesaingnya. Disamping itu, sistem informasi yang dimiliki seringkali tidak dapat bekerja dengan baik.

    Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data).Memahami konsep dasar informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang efektif (effective business system).Menyiapkan langkah atau metode dalam menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.

    Sebuah perusahaan mengadakan transaksi-transaksi yang harus diolah agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji harus disiapkan, penjualan dan pembayaran atas perkiraan harus dibutuhkan: semua ini dan hal-hal lainnya adalah kegiatan pengolahan data dan harus dianggap bersifat pekerjaan juru tulis yang mengikuti suatu prosedur standar tertentu.

    Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar sistem pengolahan data.Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi pengambilan keputusan.

    Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.Lapisan keriga terdiri dair sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen.Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.

    Definisi sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah data base.

Konsep Dasar Informasi
Terdapat beberapa definisi, antara lain :
1. Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2. Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.

3. Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill company goals (the choice is called business decision making).

Fungsi / Manfaat Sistem Informasi Manajemen
    Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya. Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan-keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.

    Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.

Apa itu Diction Support System (DSS) ?

    DSS merupakan bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan). Sistem informasi sangat penting untuk mendukung proses pengambilan keputusan .Dimana system informasi mempunyai tujuan untuk mendukung sebuah aplikasi Decision Support System (DSS) yang telah dikembangkan pada tahun 1970. Keefektifan dalam mengembangkan DSS diperlukan suatu pemahaman tentang bagaimana system informasi ini dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan, sehingga DSS ini dapat membantu seorang manajer dalam meningkatkan kinerjanya dalam mengambil suatu keputusan.

    Hal yang perlu ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka. DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management science.

    Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual (biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang sama dalam waktu relatif singkat. Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal istilah decision modeling, decision theory, dan decision analysis – yang pada hakekatnya adalah merepresentasikan permasalaha dan manaje-men yang dihadapi setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model matematika).

    Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear programming, game’s theory, transportation problem, inventory system, decision tree, dan lain sebagainya.Dari sekian banyak problem klasik yang kerap dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan mudah disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan formula atau rumus-rumus sederhana.Tetapi banyak pula masalahan yang ada sangat rumit sehingga membutuhkan kecanggihan komputer.

    Decision Support System ( DSS ) merupakan progresi alamiah dari system pelaporan informasi dan system pemrosesan transaksi. DSS bersifat interaktif, system informasi yang berbasis komputer yang menggunakan model keputusan dan secara khusus menggunakan database untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajer dan pengguna akhir Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus dan output dari model matematika dan sistem pakar.
Sprague dan Carlson mendefinisikan DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama (Sprague et.al., 1993):
1) Sistem yang berbasis komputer;
2) Dipergunakan untuk membantu para pengambil keputusan;3) Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang “mustahil” dilakukan dengan kalkulasi manual;
4) Melalui cara simulasi yang interaktif;
5) Dimana data dan model analisis sebagai komponen utama.Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang ditawarkan oleh DSS belakangan ini sesuai dengean perkembangan terakhir kemajuan perangkat komputer.

Prinsip Dasar DSS
1. Struktur MasalahSulit utk menemukan masalah yg sepenuhnya terstruktur atau tak terstruktur – area kelabu Simon.Ini berarti DSS diarahkan pada area tempat sebagai besar masalah berada.
2. Dukungan KeputusanDSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer.Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yg terstruktur, tetapi manajer bertanggung ajwab atas bagian yang tidak terstruktur.
3. Efektivitas Keputusanwaktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yg baik

Apa itu Transaksi Procesing System (TPS) ?

A. Definisi
    Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif.

    Sebuah Transaksi kadangkala juga disebut LUW (Logical Unit of Work), yang merupakan sederetan operasi yang berkedudukan sebagai satu kesatuan proses. Seluruh transaksi dianggap sukses, jika semua operasi berhasil dengan sukses dan perubahan disimpan ke dalam database. Seluruh transaksi dianggap gagal, jika ada satu operasi yang gagal dan perubahan tidak akan disimpan ke dalam database dan jika transaksi gagal, perubahan akan dihapus dari tabel dan diganti dengan nilai-nilai aslinya.

B. Jenis Pemrosesan Transaksi
• Pemrosesan Tumpuk (Batch processing)
Data ditumpuk dulu dalam rentang waktu tertentu, baru kemudian diproses, misalnya data dikumpulkan antara jam 8:00 sampai dengan jam 12:00, kemudian diproses mulai jam 14:00 sampai dengan jam 17:00.
• Pemrosesan Seketika (online processing)
Data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saat diterima, yang mungkin terjadi adalah antrian data untuk menunggu giliran, misalnya pemrosesan yang dilakukan pada saat melakukan transaksi online di depan teller bank.
• Real time processing
Pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis, penundaan pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal.Misalnya pengolahan data hasil pemantauan aktivitas gunung berapi.
• Pemrosesan hibrid (inline)
Perpaduan antara batch dan online. Misalnya pengolahan transaksi di supermarket, dimana transaksi penjualan melalui POS (point of sale) langsung dilakukan (online), tetapi pengolahan lebih lanjut tentang persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00 malam.

C. Beberapa pengembangan
• OLTP (OnLine Transaction Processing)
– Menggunakan arsitektur client-server
– Lebih berkembang dengan adanya teknologi internet
• CIS (Customer Integrated System)
– Pelanggan dapat melaksanakan transaksinya sendiri
– Contoh : ATM, B2C e-commerce

D. Tugas pokok dari sistem pengolahan transaksi
1. Pengumpulan Data : setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang mengumpulkan data transaksi yang bersumber dari lingkungan.
2. Manipulasi Data : data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi. Beberapa tugas manipulasi data adalah sebagai berikut:
a. Klassifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurut jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb.
b. Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencarian data, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb.
c. Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu, misalnya menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau menghitung jumlah hutang pelanggan, dsb.
d. Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa data menjadi total, sub-total, rata-rata, dsb.
3. Penyimpanan data : data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu siap memenuhi kebutuhan para pengguna.
4. Penyiapan dokumen : beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi keperluan unit-unit kerja dalam organisasi

E. Karakteristik sistem pengolahan transaksi
• Volume data yang di-proses relatif sangat besar.
• Kapasitas penyimpanan data (database) tentu sangat besar.
• Kecepatan pengolahan di-perlukan sangat tinggi agar data yang banyak bisa diperoses dalam waktu singkat.
• Sumber data umumnya internal dan keluarannya umumnya untuk keperluan internal.
• Pengolahan data biasa dilakukan periodik, harian, mingguan, bulanan, dsb.
• Orientasi data yang dikumpulkan umumnya mengacu pada data masa lalu.
• Masukan dan keluaran terstruktur, data diformat menurut suatu standar.
• Komputasi tidak terlalu rumit.

Apa itu Proses Bisnis ?

    Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang menghasilkan produk atau layanan (demi meraih tujuan tertentu). Suatu proses bisnis dapat dipecah menjadi beberapa subproses yang masing-masing memiliki atribut sendiri tapi juga berkontribusi untuk mencapai tujuan dari superprosesnya. Analisis proses bisnis umumnya melibatkan pemetaan proses dan subproses di dalamnya hingga tingkatan aktivitas atau kegiatan.

Masing-masing Aktifitas atau kegiatan ini bisa diproses menjadi lebih detail lagi misalnya :

      1.Pembelian
        – pengajuan
        – persetujuan
        – purchase order
        – penerimaan barang
        – pembayaran

      2. Produksi
        – penyediaan bahan baku
        – masuk di mesin 1
        – masuk di mesin 2
        – pengecekan hasil produksi
        – pengiriman ke gudang produksi

      3. Penjualan
        – quotation
        – input sales order
        – pengiriman barang

      4. Penagihan
        – pengiriman invoice
        – penerimaan pembayaran

    Di sini yang bertanggung jawab dalam Proses Bisnis adalah manajemen puncak. Manajemen puncak harus mengerti mengenai proses bisnis yang ada di perusahaannya sedalam yang ia bisa ketahui tetapi dia tidak harus mengerjakan detail atau berkecimpung langsung dalam usaha yang di milikinya. Tetapi ada saatnya manajemen puncak mengerjakan detail. Pengerjaan detail diperlukan dalam penyusunan kerangka kerja. Ada kalanya manajemen puncak masuk ke proses produksi supaya bisa membuat inovasi yang lebih baik.

    Makin dalam mengetahui proses bisnis, maka akan lebih mudah menentukan kebijakan yang lebih baik. Manajemen Puncak yang mengetahui detail proses bisnis akan lebih banyak membuat ide untuk efisiensi pekerjaan yang lebih baik.

Apa itu Bisnis Intelegent ?

     Istilah Bisnis Intelegent (BI) merujuk pada teknologi, aplikasi, serta praktik pengumpulan, integrasi, analisis, serta presentasi informasi bisnis atau kadang merujuk pula pada informasinya itu sendiri. Tujuan intelijen bisnis adalah untuk mendukung pengambilan keputusan bisnis. Pada umumnya solusi yang disediakan oleh BI berupa sumber-sumber data dimana data yang sifatnya transaksional dikumpulkan, data warehouses/data marts, reporting dan alat visualisasi, seperti analisis prediksi dan modelling.

     Dalam jurnal Management Vol. 15[2], Ivana Kursan dan Mirela Mihic  menyatakan bahwa istilah BI merujuk pada variasi solusi perangkat lunak, termasuk teknologi-teknologi dan metodologi-metodologi yang dibutuhkan untuk mendapatkan informasi yang tepat guna sehingga  mampu membuat keputusan bisnis dengan tujuan utama yaitu meningkatkan keseluruhan performa bisnis pada pasar.

     Karena bisnis-bisnis saat ini dihadapkan pada jumlah informasi yang banyak, masalah utama operasional adalah untuk fokus pada informasi yang sesuai.BI membantu untuk mengidentifikasi berbagai penyebab dan alasan yang muncul agar dapat membantu bisnis dalam berbagai prediksi, perhitungan, dan analisis; Sehingga, pengentahuan yang dibutuhkan dapat diekstrak dari jumlah data yang banyak dan kadang-kadang berasal dari data yang tersembunyi.

     Menurut keterangan para ahli  diatas, bisa kita ambil beberapa kata kunci dari BI, yaitu pengambilan keputusan, informasi yang tepat, dan perubahan performa dari bisnis. Mungkin untuk istilah yang lebih mudah mengenai BI adalah seperangkat sistem(meliputi metodologi, perangkat lunak, infrastruktur, dan semacamnya) yang digunakan untuk mendapatkan pengetahuan yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan bisnis, agar keputusan yang diambil tepat dan mampu merubah performa bisnis menjadi lebih baik lagi.